Penularan COVID-19 yang begitu cepat menyebabkan pemerintah di Indonesia mulai melakukan berbagai penanganan di berbagai daerah, misalnya kota Makassar yang masuk sebagai daftar zona merah yaitu tingkat resiko penularan yang tinggi, , adanya aturan sosial-physical distancing sampai pada PSBB maka salah satu atuiran pemerintah untuk melarang masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan terhadap pemilihan perjalanan mudik dan tidak mudik pada masa pandemi Covid-19 di Kota Makassar berdasarkan usia, jenis kelamin, Pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, status, moda transportasi dan biaya perjalanan. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah kuesioner online kepada seluruh masyarakat di kota Makassar. Analisa data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan model binary logistik. Data karakteristik responden terkumpul yang digunakan sebagai sampel adalah 833 responden. Dari hasil survey, data Pemudik di peroleh sebesar 48% sedangkan data tidak mudik di peroleh sebesar 52%. X1(usia) memberikan pengaruh yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,009 dan nilai odd ratio 0,662, X4(pekerjaan) memberikan pengaruh yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,032 dan nilai odd ratio 1,858, X5(penghasilan) memberikan pengaruh yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,043 dan nilai odd ratio 0,620., X7(moda transportasi)memberikan pengaruh yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,028 dan nilai odd ratio 1,410, X8(biaya perjalanan) memberikan pengaruh yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,000 dan nilai odd ratio 2,147