(Kiamnasmeithson dan Tuwan Sando Madatu), Studi Penggunaan Slag Baja Sebagai Agregat Halus Untuk Lapis Pondasi Jalan. Makassar (Nursamiah, S.T., M.T. dan Martha Manganta, S.T.,M.T)
Lapis pondasi jalan terdiri atas lapis pondasi atas (LPA) dan lapis pondasi bawah (LPB), dimana material dari LPA terdiri atas batu pecah dan pasir, sedangkan material LPB terdiri atas batu pecah, kerikil saring dan pasir. Pada penelitian yang kami lakukan material agregat halus diganti dengan slag baja. Slag baja merupakan bongkahan panas yang telah diproses melalui penyemprotan air tekanan tinggi sehingga bongkahan slag pecah menjadi ukuran butir tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik dari slag baja sebagai pengganti agregat halus untuk lapis pondasi atas dan lapis pondasi bawah. Selain itu, juga untuk menguji nilai CBR yang dihasilkan oleh lapis pondasi atas dan bawah yang menggunakan slag baja sebagai pengganti agregat halus.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai lapis pondasi atas yang menggunakan pasir sebagai agregat halus memiliki nilai CBR sebesar 91%, sedangkan lapis pondasi atas yang menggunakan slag baja sebagai pengganti agregat halus memiliki nilai CBR sebesar 68,89%. Untuk lapis pondasi bawah yang menggunakan pasir sebagai agregat halus memiliki niliai CBR sebesar 83,33%, sedangkan lapis pondasi bawah yang menggunakan slag baja sebagai pengganti agregat halus memiliki nilai CBR sebesar 62,22%. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa material slag baja sebagai pengganti agregat halus hanya dapat digunakan pada lapis pondasi bawah jalan.

Kata Kunci : Slag baja ; LPA ; LPB ; CBR