Mortar digunakan sebagai struktur dalam konstruksi teknik yang dimanfaatkan untuk banyak hal. Dalam bidang teknik sipil, mortar digunakan untuk bangunan seperti pada pasangan batu-bata, pemasangan keramik dan sebagainya. Pada umumnya mortar terdiri dari campuran utama yaitu semen dan air namun, terkadang ada pula pemberian bahan tambah atau bahan pengganti.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian dengan menggunakan Fly Ash yang bersumber dari PLTU Jenne Ponto sebagai pengganti semen yang disebut sebagai mortar geopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kuat tekan mortar konvensional dengan mortar geopolimer, dimana rasio mortar geopolimer ini adalah 1,5 dengan menggunakan beberapa variasi molar, yaitu 8M, 12M dan 16 M.
Hasil kuat tekan mortar konvensional yang paling tinggi yaitu 10.488 Mpa pada 28 hari dan merupakan mortar tipe N, sedangkan mortar geopolimer yang paling tinggi diperoleh 5.42 Mpa pada 12 molar 28 hari dan merupakan mortar tipe O. Dan dapat disimpulkan bahwa mortar konvensional ini memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibanding mortar geopolimer 8M, 12M dan 16M.