Air merupakan sumber kebutuhan pokok untuk setiap makhluk hidup yang ada dibumi. Kebutuhan air bersih berasal dari kebutuhan jumlah air yang akan dipergunakan secara wajar untuk keperluan pokok manusia dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menggunakan air seperti pada keindustrian. Untuk mencapai kualitas sarana dan prasarana yang baik untuk lingkungn dan masyarakat, demi kenyamanan para pengguna gedung. maka hal yang perlu dilakukan adalah merancang perencanaan air kotor dan air bersih dengan baik dan benar.
Sistem plambing merupakan salah satu bagian penting dalam pembangunan gedung. Dalam penyediaan air bersih baik kualitas maupun kuantitas, penyaluran air bekas dan air kotor dari alat-alat plambing ketempat pembuangan agar tidak mencemari atau merusak bagian-bagian pada gedung dan sekitarnya. Seperti yang kita ketahui sistem plambing pada gedung-gedung sekolah sering kali terjadi masalah baik di penyaluran air bersih maupun pembuangan air kotor. Hal ini dapat menurunkan keuntungan dan reputasi dari gedung tersebut, maka dari itu sangat diharapkan perencanaan sistem plambing yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pada gedung tersbut.
Penentuan dimensi pipa air kotor dan pipa air buangan berdasarkan nilai unit alat plambing yang dilayani, hal ini berdasarkan SNI Plambing 2015. Dengan cara menggunakan tabel unit alat plambing pipa buangan secara kumulatif. Lalu menetukan ukuran diameter pipa air kotor dan air buangan minimum berdasarkan unit beban alat plambing pipa buangan. Seluruh air kotor yang berasal dari WC dan urinal, maupun air buangan yang berasal dari lavatory dan floordrain, semuanya dialirkan ke sumur resapan dan septictank. kemiringan pipa untuk pipa mendatar. lubang pembersih dan bak control berguna dalam mencegah terjadinya penyumbatan pada pipa pembuangan akibat adanya kotoran yang masuk baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja