PT. Multi Trading Pratama Barru dalam memenuhi suplai tenaga listrik dari PLN Barru. Dalam menjalankan aktifitas produksi hanya mendapat satu sumber listrik, karena belum memiliki sumber cadangan lain. Sehingga aktifitas produksi akan bergantung pada suplai listrik dari PLN. Jika suplai listrik dari PLN terputus, maka aktifitas produksi akan berhenti pula.. Oleh karena itu, agar produksi dapat terus berjalan tanpa suplai listrik dari PLN dibutuhkan suplai cadangan yaitu berupa genset (generator set). Daya genset disesuaikan dengan kebutuhan minimal perusahaan. Sebagai kontrol kapan genset mengambil alih suplai tenaga listrik ke beban ataupun sebaliknya maka diperlukan sistem kontrol otomatis yang biasanya disebut Automatic Transfer Switch (ATS) - Automatic Main Failure (AMF).
Untuk merancang mekanisme pengalihan suplai listrik dan mentukan ATS yang akan digunakan, peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui studi literatur dan studi lapangan. Setelah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan,
Peneliti mendesain ATS yang sesuai dengan kebutuhan Depo TBBM PT. Multi Trading Pratama Barru.
Hasil penelitian diketahui bahwa daya total terpasang pada Depo TBBM PT. Multi Trading Pratama Barru adalah 328.479 Watt. Sehingga untuk melakukan pengalihan suplai listrik dengan ATS, dipilih Panel ATS-AMF dengan basis modul DSE (Deepse 4420) PLC yang mendukung dua operasi transfer beban secara manual dan otomatis.

Kata Kunci : Suplai Cadangan (Genset), Suplai Utama (PLN), ATS-AMF.