Enceng gondok merupakan salah satu material fibre alternative dalam pembuatan komposit.Secara ilmiah pemanfaatannya belum banyak digunakan, oleh karena itu material komposit yang menggunakan enceng gondok perlu dikembangkan.Dewasa ini, enceng gondok banyak dimanfaatkan dalam industri-industri mebel dan kerajinan rumah tangga karena selain mudah didapat, murah, serta dapat mengurangi polusi lingkungan. Komposisi kandungan kimia yang terdapat pada enceng gondok dapat dijadikan bahan baku komposit yang tentunya akan sangat bermanfaat jika dapat dikembangkan dengan baik. Pemanfaatan enceng gondok sebagai bahan komposit/bahan tambahdapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satunya sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, khususnya pembuatan batako. Batako merupakan bahan bangunan alternatif untuk bahan dinding yang terbuat dari campuran pasir,semen dan air yang dipress dan saling mengikat. Adapun bahan tambah yang digunakan adalah abu enceng gondok .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu yang dicapai dari komposisi penggunaan abu enceng gondok dan pengaruh abu enceng gondok terhadap sifat fisis batako.
Dalam penelitian ini kita melakukan penelitian tentang batako yang menggunakan abu enceng gondok pada perbandingan adukan semen dan pasir sebesar 1 : 4 serta beberapa variasi abu enceng gondok sebesar 0%; 5%; 10%; 15%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa batako dengan variasi 0% berada pada mutu II, variasi abu enceng gondok 5% berada pada mutu III , variasi 10% dan 15% menurun ke mutu IV. Hal ini menunjukkan bahwabatako dengan penambahan abu enceng gondok, akan mempengaruhi kuat tekan yang diperoleh. Pada pengujian penyerapan air, semua benda uji batako tanpa atau dengan tambahan abu enceng gondok berada pada mutu I sesuai dengan standar SNI 03-0349-1989 dan sesuai dengan PUBI 1982 merupakan batako kategori B2 yaitu dapat digunakan untuk konstruksi yang memikul beban dan dapat digunakan untuk konstruksi yang tidak terlindungi.