Tempurung kemiri mengandung holoselulosa dan lignin yang tinggi, sehingga berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu refluks yang optimum untuk proses aktivasi karbon dari tempurung kemiri dalam dua jenis larutan kimia berdasarkan karakterisasi SNI, FTIR, dan BET.
Aktivasi arang tempurung kemiri secara kimia dilakukan dengan proses refluks dalam dua jenis aktivator secara terpisah yakni larutan H3PO4 5% dan dalam larutan NaOH 5% dengan variasi waktu (30, 60, 90, 120, dan 150 menit). Arang aktif yang dihasilkan dari setiap variasi dikarakterisasi berdasarkan SNI 06-3730-1995 yang meliputi uji kadar air, kadar zat mudah menguap (volatil), kadar abu, kadar karbon, daya serap iod, dan daya serap methylene blue. Selain itu, dilakukan pula karakterisasi luas permukaan dengan BET dan karakterisasi gugus fungsi dengan FT-IR.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas arang aktif dari tempurung kemiri hasil aktivasi refluks dalam larutan Asam dan Basa telah memenuhi SNI 06-3730-1995 untuk parameter kadar air, kadar abu, kadar volatil, karbon murni, daya serap iod dan daya serap methylene blue. Kualitas terbaik diperoleh pada proses refluks aktivator asam yaitu dengan waktu 60 menit sedangkan kualitas terbaik yang diperoleh pada proses refluks dengan aktivator basa yaitu dengan waktu 90 menit. Gugus fungsi dari arang aktif terbaik berdasarkan analisis FT-IR yaitu C-H, C-O, C-C, C=C, C=O, dan O-H. Sedangkan luas permukaan dari arang aktif NaOH berdasarkan analisis BET adalah 34,32 m2/g.