(Khairul Rijal dan Andi Riswandy Idrus), Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton Mutu Tinggi dengan Variasi Ukuran Maksimum Agregat Kasar Slag, Makassar, (Irka Tangke Datu, S.ST., M.T. dan Nur Aisyah Jalali, S.ST., M.Eng.)
Slag merupakan hasil residu pembakaran tanur tinggi yang dihasilkan oleh industri peleburan baja yang secara fisik menyerupai agregat kasar. Slag baja yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil limbah olahan besi-besi bekas produksi PT. Barawaja yang berada di Makassar Propinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha pendayagunaan slag tersebut.
Pada penelitian ini, sebelum slag digunakan sebagai pengganti agregat kasar terlebih dahulu slag diolah dan dipisahkan sesuai dengan ukuran maksimum agregat 20, 30, 40 mm. Pengujian karakteristik material agregat (agregat kasar limbah slag dan agregat halus) meliputi: kadar air, kadar lumpur, berat isi volume, berat jenis, analisa saringan, kadar organik, uji keausan agregat kasar slag. Selanjutnya dibuat beton (mix design) menggunakan metode DoE (Departement of Environment) dengan rencana mutu beton tinggi (〖f’〗_c) 55 MPa. Pembuatan benda uji meliputi: penakaran, penambahan bahan tambah sikament-LN sebanyak 1% dan silicafume 10% dari berat semen, pengadukan, pemadatan, dan perawatan beton dengan metode perendaman selama 26 hari. Jumlah benda uji yang dibuat sebanyak 30 silinder (diameter 10 cm, tinggi 20 cm) dan 15 silinder (diameter 15 cm, tinngi 30 cm) untuk 3 variasi benda uji.
Berdasarkan hasil penelitian eksperimental dan analisis data diperoleh hasil kuat tekan rata-rata masing-masing variasi ukuran maksimum slag 20, 30, 40 mm secara berturut-turut adalah 57,79 MPa, 57,77 MPa, dan 57,52 MPa dan hasil kuat tarik belah rata-rata secara berturut-turt adalah 4,19 MPa, 4,19 MPa, dan 4,22 MPa. Hal ini menunjukkan bahwa hasil kuat tekan dan tarik beton dengan variasi ukuran maksimum agregat kasar slag relatif sama antara maksimum diameter 20 mm, 30 mm, dan 40 mm serta hasil dari kuat tekan dan kuat tarik belah variasi ukuran maksimum agregat kasar slag relatif sama ini menunjukkan bahwa variasi ukuran maksimum agregat kasar slag tidak mempengaruhi kuat tekan dan kuat tarik dari beton.