Salah satu prasana yang disiapkan oleh Polinef adalah Gedung Teknik Sipil dan Manajemen Informatika yang selesai dibangun pada tahun 2015 oleh PT. Adhi Karya (persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp. 24.316.662.901. Gedung Teknik Sipil dan Manajemen Informatika Polinef ini dibangun pada daerah perbukitan yang memiliki lereng dan tebing yang curam. Saat ini dijumpai beberapa kondisi gedung yang mengkhawatirkan karena terdapat retakan-retakan di berbagai tempat dan penurunan elevasi lantai yang cukup besar pada daerah sekitar talud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis dan penyebab kerusakan konstruksi, memperoleh data kerusakan bangunan sesuai SE DJCK No. 47/SE/DC/2020 dan memperoleh rekomendasi serta besaran biaya untuk menjaga kinerja bangunana. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menginventarisasi kerusakan yang terjadi kemudian data yang diperoleh dilakukan perhitungan persentase. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Bangunan Gedung Teknik Sipil dan Gedung Manajemen Informatika memiliki jenis kerusakan berupa patahan struktur pondasi yang berdampak pada beberapa komponen struktur dan komponen arsitektur, kerusakan struktur pondasi ini akibat pemadatan tanah yang kurang baik saat pembangunan dan kerusakan pada talud penahan tanah. Sesuai SE DJCK Nomor: 47/SE/DC/2020 didapatkan total tingkat kerusakan sebesar 16,27% pada Gedung Teknik Sipil dan 14,93% pada Gedung Manajemen Informatika, namun karena penilaian kerusakan pada struktur pondasi yang mencapai 85% untuk kedua gedung yang ini dinilai membahayan untuk keselamatan pengguna, sehingga kerusakannya digolongkan sebagai rusak berat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa perlu dilakukan perbaikan pada daya dukung tanah dan kekuatan talud penahan beserta pondasi bangunan sedangkan untuk biaya perbaikan arsitektur Gedung Teknik Sipil memerlukan biaya sejumlah Rp. 815.191.000 dan biaya perbaikan arsitektur Gedung Manajemen Informatika memerlukan biaya sejumlah Rp. 649.645.000.