Proyek Konstruksi Preservasi Jalan dan Jembatan Jeneponto – Bantaeng – Bulukumba – Sinjai merupakan proyek yang memiliki cakupan area pekerjaan yang sangat luas serta jumlah pekerja yang cukup banyak. Pada proyek ini tentu memerlukan penerapan SMKK yang baik agar zero accident dapat tercapai. Pada penilitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan SMKK pada Proyek Konstruksi Preservasi Jalan dan Jembatan Jeneponto – Bantaeng – Bulukumba – Sinjai yang mengacu pada penilaian permen PUPR no.10 Tahun 2021, mengidentifikasi faktor-faktor penghambat penerapan SMKK serta mengetahui cara meningkatkan kinerja SMKK pada proyek tersebut. Pengambilan data dilakukan langsung di lokasi penelitian dengan cara observasi lapangan untuk mendapatkan hasil penerapan SMKK. Hasil observasi dan analisa penerapan SMKK pada Proyek Konstruksi Preservasi Jalan dan Jembatan Jeneponto – Bantaeng – Bulukumba – Sinjai diperoleh dengan hasil yang baik dengan total nilai 71,71 dan faktor penghambat dalam penerapan SMKK yaitu komitmen terhadap penerapan keselamatan konstruksi masih rendah, pelaksanaan peraturan perundang-undangan tidak dilaksanakan secara konsisten karena minimnya pemahaman terhadap peraturan terbaru SMKK dan ketersediaan anggaran biaya SMKK yang terbatas. Adapun, rekomendasi peningkatan kinerja SMKK yaitu penyedia jasa harus berkomitmen dalam menerapkan keselamatan konstruksi, mengikuti bimbingan teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dan lebih teliti dalam mengalokasikan biaya penerapan SMKK dengan menyesuaikan kebutuhan personil keselamatan konstruksi.