Muhammad Syahlan Ruslan, Andi Syahrul Hidayat. Pengendalian Banjir Sungai Baliase Pada Bagian Hilir Masamba di Kabupaten Luwu Utara, Ir. Abd. Rivai Suleman, M.S., Ir. Aksan Djamal, M.T.
Banjir adalah Volume air yang tidak dapat ditampung lagi oleh Sungai atau Saluran. Terjadinya banjir di perkotaan umumnya disebabkan oleh hujan lokal dengan intensitas yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perencanaan bangunan pengendali banjir yang lebih optimum ditinjau dari berbagai aspek teknis, aspek ekonomis, dan aspek lingkungan serta merumuskan penanganan sungai Baliase dalam bentuk usulan teknis sebagai pertimbangan dalam menentukan penanggulangan banjir. Menyadari keterbatasan dalam menentukan tinggi elevasi muka air banjir, maka dalam penelitian ini kami menggunakan bantuan program Map Info dan HEC-RAS.
Langkah awal penelitian dengan mengumpulkan data-data sekunder yang berhubungan dengan lokasi tersebut berupa curah hujan dan topografi sungai. Pada penelitian ini, metode yang digunakan untuk menentukan curah hujan rancangan adalah metode Gumbel dan Log Pearson Type III, kemudian diuji dengan metode Chi-Kuadrat dan Smirnov-Kolmogorov. Metode yang digunakan untuk menentukan debit banjir rencana adalah metode Nakayasu dan Gama I, kemudian diuji dengan metode Crenger. Mengumpulkan peta-peta yang berhubungan dengan catchment area sungai Baliase.
Hasil analisa didapatkan bangunan pengendali banjir yang sesuai untuk sungai Baliase adalah tanggul, muka air banjir tertinggi sebelum ditanggul adalah + 31,99 meter dan muka air banjir setelah ditanggul adalah + 33,00 meter, kemiringan lereng tanggul 1 : 2, lebar mercu adalah 4 meter dan tinggi jagaan adalah 1 meter sebab debit banjir rencana yang didapatkan 500 < 1139,501 < 2000m3/det. Selanjutnya didesain dengan bantuan program Auto CAD (Auto Computer Aidit Design).
KATA KUNCI : Sungai Baliase, Catchment Area, Curah Hujan, Debit Banjir Rencana, HEC-RAS, Muka Air Banjir Tertinggi, Bangunan Pengendali Banjir.