(Al Imanni Wardhana dan Era Fitria Haedar AP), Studi Kuat Lentur pada Perkerasan Rigid dengan Menggunakan Kandungan Jerami, (Paulus Ala, ST. MT dan Ir. Efraim Bara).
Beton merupakan hasil dari pencampuran bahan – bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir, kerikil, batu pecah, atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan secukupnya bahan perekat semen dan air sebagai bahan pembantu guna reaksi kimia selama proses pengeras dan perawatan beton berlangsung. Sesuai dengan tingkat mutu beton yang hendak dicapai, maka perbandingan campuran beton yang harus ditentukan agar beton yang dihasilkan dapat memberikan hal – hal sebagai berikut : 1). kelecakan (workability) yaitu beton mudah dikerjakan tanpa kehilangan keseragaman campuran, 2). kekuatan (strength) yaitu beton harus memiliki kekuatan minimum menahan beban yang direncanakan dan 3). keawetan (durability) yaitu beton harus mampu mempertahankan kondisi kekuatannya dalam rentang waktu tertentu. Perkerasan jalan beton terdiri dari beton semen portland dan lapisan pondasi (bisa juga tidak ada) di atas tanah dasar. Salah satu bahan tambah yang digunakan adalah serat jerami.
Pada penelitian ini rancangan campuran menggunakan metode DOE. Aktivitas dengan metode DOE dilakukan dengan variasi serat 1%, 2% dan 3%, dengan ukuran 5 cm dan 10 cm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan serat pada beton mempengaruhi kuat tekan dan kuat lentur beton