( Akbar dan M. Yahya Qadaruddin ), Pengaruh temperature aspal pada saat pencampuran terhadap kinerja campuran AC-WC, Makassar (Ir. Efraim Bara. Ismail Mustari ST, MT.)
AC-WC (Asphalt Concreate – Wearing Course ) adalah produk hasil pencampuran antara agregat kasar, agregat halus, dan aspal keras pada suhu tertentu kemudian dihampar dan digilas pada suhu tertentu pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik AC-WC dengan variasi suhu aspal pada saat pencampuran.
Pada penelitian ini digunakan empat variasi suhu aspal yaitu 100°C, 120°C, 140°C, 160°C untuk mengetahui hubungan karakteristik AC-W. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Marshall Test yang bertujuan mengetahui karakteristik, kinerja campuran, dan kadar optimum penggunaan aspal pada campuran AC-WC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai karakteristik AC – WC yang meliputi suhu aspal diturunkan dari suhu normal (150°C) nilai VIM akan naik sebaliknya jika suhu aspal di naikkan maka nilai VIM akan turun, suhu aspal diturunkan dari suhu normal (150°C) nilai VMA akan naik sebaliknya jika suhu aspal di naikkan maka nilai VMA akan turun, suhu aspal diturunkan dari suhu normal (150°C) nilai VFB akan menurun sebaliknya jika suhu aspal di naikkan maka nilai VFB akan naik, suhu aspal diturunkan dari suhu normal (150°C) nilai Stabilitas akan menurun sebaliknya jika suhu aspal di naikkan maka nilai Stabilitas akan naik, suhu aspal diturunkan dari suhu normal (150°C) nilai Flow akan menurun sebaliknya jika suhu aspal di naikkan maka nilai Flow akan naik.
Kata Kunci : AC-WC; Nilai Karakteristik;Suhu Aspal;Marshall Test