Perkembangan teknologi telah merubah sebagian besar metode pekerjaan dimana awalnya banyak mengandalkan analog menjadi digital. Tidak terkecuali dalam pekerjaan survey dan pemetaan yang erat kaitannya dengan penentuan posisi di muka bumi. Di Kecamatan Sinjai Utara merupakan daerah dataran dengan penyebaran penduduk bertumpu di Kecamatan Sinjai Utara yakni sebesar 19,00 % (43.503 jiwa ). Hal ini di sebabkan karena Kecamatan Sinjai Utara adalah ibu kota Kabupaten Sinjai. Dengan berkurangnya daerah resapan air akibat tingginya kepadatan bangunan serta sistem drainase yang buruk menjadikan banyaknya daerah jalan yang tergenang sehingga Kecamatan Sinjai Utara rawan terhadap banjir. Banjir merupakan suatu bencana alam yang sangat sulit di prediksi waktu terjadinya dan kapasitasnya. Kita hanya bisa memprediksi daerah yang bakal tergenang akibat banjir. untuk itulah sangat diperlukannya sebuah patokan atau pedoman titik yang memiliki elevasi yang akurat yang bisa memprediksi daerah yang akan tergenang akibat terjadinya banjir.
Dengan ini menggunakan teknologi GNSS metode RTK Radio dengan alat ukur GPS type Geodetik maka Sistem Informasi Geografis pemetaan daerah genangan dapat dilakukan, metode ini selain menghemat waktu pelaksanaan juga dapat dilaksanakan dengan dana yang terbatas. Metode ini dilakukan pengukuran dengan menggunakan GPS tipe Geodetik dan dianalisa beda tinggi masing-masing daerah dengan menggunakan GIS.
Dari hasil penelitan ini, pengukuran elevasi yang diperoleh di Kecamatan Sinjai Utara dengan menggunakan teknolgi GNSS yaitu terdapat enam lokasi yang sering tergenang di Kecamatan Sinjai Utara antara lain: RSUD sinjai utara, Pertigaan Bulu Lohe, Jalan Sam Ratulangi, Lapangan Sinjai Bersatu, Jalan Cakalang, Jalan Kepiting, Jalan Amanagappa, Jalan Petrrani dan lokasi dengan genangan tertinggi terjadi di Lapangan Sinjai Bersatu. Serta dengan metode ini di ketahui berapa jarak jalan yang tergenang beserta ketinggian genangan yang ada pada jalan di Kecamaan Sinjai Utara