Balok merupakan salah satu elemen struktur yang sering dilihat dalam kehidupan sehari-hari, dalam pengaplikasian dilapangan merupakan elemen yang peranannya cukup besar dalam memikul beban, khususnya beban lentur. Pada perencanaan balok beton bertulang, jumlah tulangan longitudinal tarik dan tekan sudah ditentukan posisinya pada balok tersebut. Namun biasanya dilapangan tulangan tersebut di pasang tidak sesuai dengan yang ditentukan, sehingga bisa mengakibatkan kekuatan balok tersebut berubah dalam hal ini bisa naik dan bisa turun.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh variasi pemasangan tulangan pada balok. Balok beton yang akan diteliti memiliki 4 variasi yaitu tipe 1A & 1B dan tipe 2A & 2B. Benda uji yang digunakan yaitu balok beton bertulang dimensi 12 cm × 12 cm × 75 cm dengan benda uji 3 setiap variasi. Pengujian kuat lentur balok pada setiap variasi dilakukan ketika umur perawatan beton 28 hari.
Hasil pengujian kuat lentur menunjukkan tulangan yang diteruskan memiliki kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan tulangan yang terpotong. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian kuat lentur sebesar 7,63 kNm (tipe 1B) lebih tinggi dari 6,73 kNm (tipe 1A) dan kuat lentur 7,62 kNm (tipe 2A) lebih tinggi dari 7,01 kNm. Hasil rekomendasi dari penelitian ini perlu dipertimbangkan nilai ekonomis ketika melakukan pemasangan tulangan yang diteruskan dilapangan karena kekuatan yang dihasilkan tidak terlalu signifikan kenaikannya