Pompa Ekstraksi Kondensat, merupakan salah satu pompa yang keberadaannya sangat penting di siklus water-steam pembangkit listrik tenaga uap. Turunnya unjuk kerja pada pompa ekstraksi kondensat, akan berdampak pada beban unit yang tidak dapat dinaikkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja pompa ekstraksi kondensat terhadap sistem PLTU dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja pompa ekstraksi kondensat.
Pada penelitian ini, data yang digunakan merupakan data sekunder dimana parameter-parameter tidak diukur secara langsung namun dapat diambil pada lembar logsheet di CCR (Central Control Room) PLTU Barru. Rumus yang digunakan dalam analisa data didapatkan dari buku referensi yaitu untuk menghitung daya hidrolis pada pompa,daya listrik motor serta efisiensi. Untuk itu dibutuhkan parameter-parameter debit (m3/s), head pompa (m), massa jenis air (kg/m3) gaya gravitasi (m/s2), arus pada motor (A), tegangan (V) dan cos phi serta dibutuhkan diameter pipa (m) dan panjang pipa (m) untuk menganalisa data.
Dari hasil analisa kinerja pompa ekstraksi kondensat diketahui semakin besar perubahan tekanan (P) pada pompa maka beban yang dibangkitkan semakin besar pula begitupun sebaliknya. Pada PEK A, perubahan tekanan pompa maksimum (Pmax) yaitu 1,87x106 Pa dan beban yang dibangkitkan sebesar 36,76 MW dengan efiensi yaitu 47,62%. Sedangkan untuk perubahan tekanan pompa minimum (Pmin) yaitu 1,62x106 Pa dan beban yang dibangkitkan sebesar 30,85 MW dengan efisiensi yaitu 39,46 %. Faktor yang mempengaruhi kinerja pompa ekstraksi kondensat terhadap sistem PLTU yaitu karena perubahan tekanan (P) pada pompa, yang mengakibatkan kondisi pembebanan pada unit tidak optimal, yang berdampak pada penurunan efisiensi. Adapun faktor lain yang mempengaruhi kinerja pompa karena adanya kavitasi dan headlosses,

Kata Kunci: Pompa Ekstraksi Kondensat, Efisiensi, Headlosses