Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu jenis pembangkit listrik yang banyak dioperasikan di Indonesia, Keberadaan PLTA sebagai suplai penghasil energi listrik di Indonesia mempunyai posisi yang sangat strategis. Posisi strategis ini mengharuskan untuk selalu beroperasi dengan kondisi optimal guna mereduksi berhentinya operasi yang akan berdampak pada kerugian banyak pihak.
Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh konsentarsi silikon oksida (SiO2) dan alumina (Al2O3) yang terdapat dalam sedimen terhadap laju abrasi dan erosi pada sudu gerak turbin air metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan pengujian di laboratorium menggunakan alat pengujian profil aliran dan microscopy digital untuk mengambil gambar kerusakan yang terjadi pada material stainless steel dengan menvariasikan konsentrasi silikon oksida (SiO2) dan alumina (Al2O3) yaitu 90%:10%, 80%:20%, dan 70%:30% dan untuk mengetahui interaksi antara silikon oksida (SiO2) dan alumina (Al2O3) terhadap Stainless Steel di gunakan analisis faktorial dua faktor.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan terhadap berat dari material stainless steel yang dilakukan sebelum pengujian dan setelah pengujian konsentrasi SiO2 70% dan Al2O3 30% memiliki pengaruh yang sangat signifikan dengan laju abrasi 0,022 gr/jam hal ini menunjukkan bahwa ada massa yang hilang yang di akibatkan dari abrasi yang terjadi pada material tersebut. Kerusakan yang terjadi pada material stainless steel berupa abrasi dan erosi akibat tumbukan air yang telah tercampur dengan konsentrasi silikon oksida (SiO2) dan alumina (Al2O3) dan melihat grafik interaksi pengujian konsentrasi terhadap laju abrasi yang terjadi setiap 10 jam menunjukkan ketidak sejajaran garis maka hal tersebut menunjukkan ada efek interaksi yang terjadi.