Muh. Ichsan and Subroto Bustam (2017) Analisis Penggunaan Mc-22 Dan R-22 Terhadap Performansi Mesin Refrigerasi Berbasis Data Logger. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Full text not available from this repository.Abstract
Air Conditioner (AC) sudah menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat terutama pada tempat-tempat umum. Pada dasarnya prinsip kerja Air Conditioner (AC) sama dengan mesin refrigerasi. Sistem refrigerasi adalah suatu sistem yang menjadikan kondisi temperatur suatu ruang berada di bawah temperatur semula diakibatkan oleh refrijeran. Jenis refrijeran yang sering digunakan pada mesin refrigerasi antara lain R-22 dan MC-22. Sifat fisika refrijeran hidrokarbon MUSICOOL berdasarkan pengujian laboratorium Pertamina menunjukkan bahwa hidrokarbon MUSICOOL (MC) mampu menggantikan refrijeran sintetik (CFC, HCFC, HFC) secara langsung tanpa penggantian komponen sistem refrigerasi.
Salah satu komponen utama mesin refrigerasi yaitu katup ekspansi. Katup ekspansi ada dua jenis KET (Katup Ekspansi Termostatik) dan pipa kapiler. Penelitian ini bertujuan mengetahui performansi mesin refrigerasi menggunakan refrijeran MC-22 dan R-22 dengan variasi panjang pipa kapiler. Diameter pipa kapiler yang digunakan 2,04 mm dengan panjang masing-masing pipa kapiler yaitu 1147 mm (katup 1), 1517 mm (katup 2), 2349 mm (katup 3), dan katup 4 menggunanakan katup ekspansi.
Hasil penelitian menggunakan MC-22, COP tertinggi terdapat pada katup 3 sebesar 8,01 dengan laju pendinginan sebesar 0,417°C/menit dan COP terendah terdapat pada katup 4 sebesar 5,43 dengan laju pendinginan sebesar 0,271°C/menit pada volume ruang uji 0,7 m3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini penggunaan pipa kapiler yang semakin panjang sangat baik untuk MC-22. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini penggunaan pipa kapiler yang semakin panjang sangat baik untuk MC-22. Sedangkan sistem dengan menggunakan R-22, COP tertinggi terdapat pada katup 3 sebesar 13,82 dan COP terendah terdapat pada katup 4 sebesar 8,19. Penurunan temperatur dalam ruang pengujian dengan volume 0,7 m3 pada penggunaan R-22 tidak terjadi sehingga laju pendinginan sangat kecil. Hal ini dikarenakan, kapasitas pendingin pada sistem rendah disebabkan jumlah refrijeran yang masuk ke dalam sistem sangat sedikit (68 gram) pada tekanan kerja kompresor yaitu 8 bar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Jurusan Teknik Mesin > D4 Teknik Pembangkit Energi |
Depositing User: | B.J.H Library PNUP |
Date Deposited: | 09 Oct 2023 06:59 |
Last Modified: | 09 Oct 2023 06:59 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/6160 |