Rumput laut Gracilaria Sp. adalah salah tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis untuk industri karena merupakan bahan baku yang luas penggunaanya. Salah satunya rumput laut ini mengandung agar yang apabila diolah lebih lanjut lagi dapat menghasilkan tepung agarosa yang banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi, dan industri-industri lain. Pabrik tepung agarosa dengan kapasitas 2.000 ton/tahun akan didirikan pada tahun 2025 di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan dengan pertimbangan ekonomi dan analisis potensi ketersediaan bahan baku rumput laut Gracilaria Sp. yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tepung agarosa. Pabrik tepung agarosa direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun.
Proses pembuatan tepung agarosa dilakukan dengan tahapan proses yaitu tahap penyediaan bahan baku, alkali treatment dengan NaOH 6%, pencucian, ekstraksi dengan pengekstrak air kemudian ditambakan CH3COOH 1%, penyaringan penguapan, pencetakan, dan pengecilan ukuran.
Pabrik tepung agarosa dilengkapi dengan unit penyediaan air sebesar 188.590,58 kg/jam dengan kebutuhan bahan bakar diesel oil 119.319,37 L/hari dan dilengkapi dengan unit penyediaan listrik sebesar 224,63 kW dan unit penyediaan steam sebanyak 61.287,83 kg/jam, serta unit pengolahan limbah dengan total karyawan 111 orang.
Hasil analisis ekonomi pabrik pembuatan tepung agarosa dari rumput laut Gracilaria Sp. diperoleh Fixed Capital Investment (FCI) Rp. 414.050.045.032 dan Working Capital Investment (WCI) Rp. 73.067.655.006, Adapun Persen Return On Investment (ROI) 59,63%, Internal Rate Of Return (IRR) 43,75% dengan Pay Out Time (POT) 1,4 tahun dan Break Event Point (BEP) sebesar 37%. Berdasarkan hasil perhitungan analisis ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.