Pada saat perencanaan campuran beton, pengguna pada umumnya menganggap semen PCC dan OPC Tipe 1 memiliki kesamaan antara hubungan variasi FAS dengan kuat tekan beton yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuat tekan beton menggunakan semen PCC dan OPC tipe I dengan variasi nilai faktor air semen yang digunakan serta menganalisis perbandingan kuat tekan beton yang dihasilkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pembanding dalam membuat rancangan campuran beton.
Dalam penelitian ini, perencanaan campuran menggunakan metode Departement of Environment (DOE), faktor air semen (FAS) yang digunakan bervariasi diantara 0,40; 0,45; 0,50; 0,55; dan 0,60. Benda uji yang dibuat berupa kubus dengan ukuran 15 x 15 x 15 cm sebanyak 25 sampel untuk masing-masing jenis semen kemudian diamati pengaruhnya terhadap kuat tekan beton pada umur 28 hari mengguanakan alat Compressing Testing Machine kapasitas 2000 kN yang mengacu pada SNI 03-1974-1990.
Hasil penilitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton yang dihasilkan dari penggunaan semen OPC Tipe 1 relatif lebih besar dari pada penggunaan semen PCC. Selain itu, semakin besar nilai faktor air semen (FAS) maka semakin rendah kuat tekan beton yang diperoleh. Perbandingan kuat tekan beton semen PCC dan OPC Tipe I pada nilai faktor air semen sebesar 0,4 dihasilkan 379,77 Kg/cm2 dan 534,59 Kg/cm2. Pada nilai faktor air semen sebesar 0,45 dihasilkan 370,32 Kg/cm2 dan 517,65 Kg/cm2. Pada nilai faktor air semen sebesar 0,50 dihasilkan 276,92 Kg/cm2 dan 459,39 Kg/cm2. Pada nilai faktor air semen sebesar 0,55 dihasilkan 217,70 Kg/cm2 dan 281,67 Kg/cm2. Pada nilai faktor air semen sebesar 0,60 dihasilkan 149,98 Kg/cm2 dan 218,524 Kg/cm2.