Rahmawati, Sistem Penyimpanan Arsip pada divisi Saety Management System PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, dibawah bimbingan Asima selaku Pembimbing I dan Andi Gunawan selaku Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penyimpanan arsip yang digunakan pada PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam sistem penyimpanan arsip pada divisi Safety Management System PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif yaitu memberikan gambaran yang jelas mengenai sistem penyimpanan arsip pada divisi Safety Management system PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan (observasi) secara langsung. Adapun analisa data yang digunakan analisa data kualitatif yang berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara tentang gambaran sistem penyimpanan arsip pada divisi Safety Management System PT.Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Sistem penyimpanan arsip yang diterapkan divisi Safety Management System PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, untuk arsip aktif menggunakan sistem gabungan antara masalah/perihal dengan tanggal. Namun, tidak menggunakan pola klasifikasi, sedangkan untuk arsip semi aktif atau inaktif menggunakan penyimpanan gabungan antara nomor dengan tanggal. Peralatan penyimpanan arsip pada divisi Safety Management System PT. Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Intenasional Sultan Hasanuddin Makassar kurang memadai, karena masih banyak arsip dan ordner yang di atas lemari arsip dan diletakkan di atas dan di bawah meja. Selanjutnya, kendala-kendala yang dialami pegawai dalam penyimpanan arsip ialah kurangnya pengetahuan mengenai tata cara menyimpan arsip dengan baik atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga pegawai kesulitan dalam penemuan kembali arsip. Selain itu, pegawai yang ditempatkan pada bagian penyimpanan arsip semi aktif atau inaktif masih sangat kurang.