Wahdaniah Haslip dan Nurmala Sari), Studi Karakteristik Sedimen Pengerukan Sungai Jeneberang dengan Stabilisasi Fly Ash (Abu Terbang), Makassar, (Dr. Ir. Hamzah Yusuf, M.S dan Nursamiah, ST.MT.)
Limbah tanah sedimen sangat melimpah di Indonesia. Salah satunya adalah tanah sedimen Sungai Jeneberang. Kualitas tanah sedimen pengerukan sebagian besar mempunyai kualitas yang buruk. Salah satu upaya untuk mendapatkan sifat tanah yang memenuhi syarat-syarat teknis tertentu adalah dengan metode stabilisasi tanah. Abu terbang dapat di gunakan untuk memodifikasi tanah maupun mempercepat pembentukan kekuatan tanah yang kurang stabil. Penggunaan abu terbang dinilai lebih ekonomis dibandingkan dengan bahan tambah lain, contohnya kapur dan semen.
Pada penelitian ini, tanah sedimen pengerukan Sungai Jeneberang diuji karakteristik propertisnya, yaitu uji kadar air, uji berat jenis, uji berat isi, uji analisa saringan. Kemudian tanah sedimen tersebut dibuat menjadi 4 macam benda uji dengan persentase penambahan fly ash yang berbeda-beda yaitu tanah dengan penambahan fly ash 0%, 5%, 10%, dan 20%. Keempat macam benda uji tersebut kemudian diuji karakteristik mekaniknya, yaitu uji batas cair, uji batas plastis, uji pemadatan, uji CBR, dan uji kuat tekan bebas.
Hasil penelitian pengujian propertis menunjukkan besarnya masing-masing nilai kadar air, berat isi, dan berat jenis pada tanah sedimen pengerukan Sungai Jeneberang adalah 44,629%, 1,965 gr/cm3, dan 2,535. Dari pengujian mekaniknya dapat disimpulkan bahwa semakin banyak campuran abu terbang (fly ash) pada tanah sedimen pengerukan Sungai Jeneberang, semakin kecil nilai batas cairnya. Nilai indeks plastisitas semakin kecil pada penambahan abu terbang (fly ash) yang semakin besar. Semakin besar penambahan abu terbang (fly ash) pada tanah sedimen pengerukan Sungai Jeneberang, semakin kecil kadar air optimumnya (ωopt). Dari nilai CBR yang diujikan, baik yang diberi penambahan abu terbang (fly ash) maupun tanah sedimen saja, tanah tersebut tidak dapat digunakan sebagai bahan timbunan yang memiliki syarat nilai CBR min 10%. Jenis tanah yang diperoleh dari hasil klasifikasi USCS dan AASHTO diperoleh jenis tanah SM dan A-2-4 (pasir berlanau).

Kata kunci : Abu terbang (fly ash), stabilisasi tanah, tanah sedimen pengerukan