Faktor Palawija Relatif (FPR) adalah suatu faktor pemberian air yang didasarkan pada kebutuhan air untuk palawija. Faktor ini dihitung tanpa mengikut sertakan kehilangan air. Dalam metode ini, kehilangan air dihitung setelah FPR ditentukan.sedangkan metode Net Field Water Requirement (NFR) untuk merencanakan kebutuhan air irigasi. Metode ini memperhitungkan kebutuhan air untuk penyiapan lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi dan rembesan, penggantian lapisan air dan curah hujan efektif metode ini diharapkan makin mendekatkan angka perhitungan kebutuhan air irigasi dengan kenyataan pemakaian air di lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk karakteristik perencanaan kebutuhan air yang lebih spesifik dengan perhitungan metode faktor FPR dan NFR dan mengetahui pengaruh sistem pengaliran secara terus menerus dan terputus-putus ke petak tersier terhadap pola tanam di Kabupaten Sidrap pada D.I Bulucenrana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok petak tersier menerima air secara terus-menerus yang dimana suplai air di sungai mencukupi kebutuhan air irigasi di desa Bulucenrana Kabupaten Sidrap berdasarkan metode NFR dan FPR.