Fadhlil Ashfahani M.Z., Pemberian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas. (Dibimbing oleh Syamsuddin selaku pembimbing pertama dan Muh. Tang selaku pembimbing kedua)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh minimnya pengetahuan calon debitur/debitur mengenai kredit modal kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persyaratan dalam pengajuan kredit, aspek penilaian kelayakan kredit, cara penentuan plafon kredit, besaran suku bunga dan jangka waktu kredit serta penanganan kredit macet pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung dengan Account Officer (AO) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas dan juga dilakukan wawancara dengan nasabah, serta melakukan dokumentasi terhadap standar operasional prosedur kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa persyaratan dalam pengajuan kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas meliputi, kelengkapan dokumen, tujuan permohonan kredit, serta riwayat hubungan bisnis dengan bank. Aspek penilaian kelayakan kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas menggunakan analisis penilaian 5 C, yaitu analisis watak, analisis kemampuan, analisis modal, analisis kondisi/prospek usaha, dan analisis agunan kredit. Cara penentuan plafon kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas menggunakan pendekatan Spreadsheet, pendekatan WCTO, dan pendekatan Net Treading Assets/Base Working Capital Need. Tingkat suku bunga kredit modal kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas adalah 11,50% per tahun. Sedangkan jangka waktu kredit maksimal selama 5 tahun. Penanganan kredit macet/bermasalah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, KCP Pallangga Mas dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan pertama, yaitu dengan pengenalan kredit bermasalah dengan mengenal secara dini terhadap gejala-gejala yang diperkirakan dapat menyebabkan suatu pinjaman berkembang menjadi kredit bermasalah. Kemudian dilakukan evaluasi terhadapa Kredit Dalam Pengawasan Khusus untuk menentukan strategi dan rencana tindak lanjut yang tepat dalam proses penyelesaian kredit yang bermasalah. Kemuadian dilakakan upaya pengelolaan kredit bermasalah dengan penyelamatan agar tidak terjadi kerugian.