Batu kapur (Limestone) merupakan sedimen yang dikategorikan sebagai batuan keras dan sumber penghasil CaCO3 yang umumnya digunakan dalam pembuatan semen sebagai sumber utama CaO. Meningkatkan kualitas produk dapat dilakukan dengan penambahan additive berupa batu kapur (Limestone) akan mempengaruhi sifat kimia pada semen yaitu Loss On Ignition (LOI) dan bagian tak larut (BTL). Nilai LOI dan BTL sangat berpengaruh terhadap kualitas kuat tekan mortar, waktu hidrasi juga berpengaruh terhadap kualitas kuat tekan mortar dimana semakin lama waktu semen bereaksi dengan air maka semakin baik kualitas kuat tekan. Adapun tujuan dari tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan batu kapur dan waktu hidrasi terhadap kuat tekan semen portland komposit (PCC).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara analisa atau pengujian di laboratorium Quality Assurance. Analisis pengujian yang dilakukan meliputi parameter Loss On Ignition (LOI) dan bagian tak larut (BTL) serta uji kuat tekan pada waktu 3, 7 dan 28 hari. Metode yang digunakan adalah metode gravimetri dan uji perendaman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa batu kapur memberikan pengaruh terhadap kuat tekan mortar dilihat dari nilai Loss On Ignition (LOI) dan bagian tak larut (BTL) melalui pengujian tersebut didapatkan bahwa semakin banyak penambahan batu kapur maka kuat tekan yang dihasilkan semakin tinggi sedangkan untuk waktu hidrasi didapatkan bahwa semakin lama waktu perendaman maka semakin baik kualitas kuat tekan semen. Hasil penelitian menunjukkan penambahan batu kapur paling optimum adalah 23,33 % dengan waktu hidrasi 28 hari yaitu sebesar 352 kg/cm2. Dimana dalam uji kuat tekan mortar sudah memenuhi standar mutu SNI No.7064-2014.