Di dunia industri saat ini peran alat berat merupakan hal yang sangat vital bagi kegiatan operasional disebuah perusahaan, Bahkan pada beberapa industri seperti pertambangan, perkayuan, kehutanan, konstruksi dan lain-lain kehadiran alat berat tersebut menjadi tulang punggung kelancaran sebuah bisnis, dikarenakan alat-alat berat mempunyai faktor efektifitas dan efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan secara manual.
Salah satu dari alat berat yang akan dibahas disini yaitu Caterpillar excavator 320D. Alat berat ini menjadi primadona dikarenakan fungsinya yang bermacam-macam, selain itu front attachment excavator juga bisa diganti-ganti sesuai kebutuhan sehingga bisa diaplikasikan diberbagai pekerjaan seperti menggali tanah, mengangkut material, menebang dan mengangkut pohon, memecah batu, pembuatan jalan, dan lain-lain. Namun, Mesin atau alat penunjang proses produksi yang rusak secara mendadak dapat mengganggu rencana operasional (operational plan) yang telah ditetapkan. Untuk menanggulangi hal tersebut diperlukan perencanaan perawatan mesin yang terjadwal (preventive maintenance) untuk mengurangi kerusakan mesin mendadak. Karena hasil dan kelancaran sebuah proses operasional di sebuah perusahaan dipengaruhi oleh keandalan dan ketersediaan mesin dan alat penunjang mesin yang lainnya
Setiap perusahaan memiliki perbedaan konsep dan teknis dalam memelihara sebuah mesin dan salah satunya tergantung dari literatur apa yang digunakan. Saat ini PT.Trakindo Utama sebagai dealer resmi alat Caterpillar menggunakan literatur yang diterbitkan dari Caterpillar sebagai dasar untuk melakukan perawatan dan perbaikan. Literatur tersebut ada beberapa macam yaitu Service Manual, Partbook, Operation And Maintenance Manual, One Safe Source dan lain-lain. Namun ada beberapa kendala untuk memahami literatur-literatur tersebut terutama bagi teknisi-teknisi pemula yang belum memiliki jam terbang yang cukup, belum mendapatkan training, dan ketangkasan yang belum terasah dengan baik. Sulitnya mendapatkan kesempatan untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu menjadi kendala tersendiri bagi teknisi pemula untuk mengasah keterampilannya. Yang jadi masalah, apabila dikemudianhari ketika semua teknisi full job, dan hanya ada man power pemula yang harus melakukan pekerjaan yang belum pernah dia lakukan, otomatis teknisi pemula tersebut hanya bisa berpanduan pada literatur-literatur Caterpillar yang ada dan seperti kita tahu, daya serap tiap teknisi dalam memahami sesuatu itu berbeda-beda terlebih jika teknisi memiliki kendala untuk menterjemahkan literatur. Tentunya teknisi tersebut akan kesulitan dalam bekerja dan performa mereka nanti akan menimbulkan kesan yang tidak diharapkan bagi perusahaan.