Gardu induk merupakan sub sistem dari penyaluran tenaga listrik yang terdiri atas beberapa peralatan untuk menunjang penyaluran energi listrik ke konsumen. Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas peralatan gardu induk tersebut yaitu dengan melaksanakan pemeliharaan secara berkala. Salah satu peralatan utama yang berada di GI Tanjung Bunga adalah kubikel. Kubikel merupakan panel hubung bagi yang dipasang dalam gardu induk berfungsi sebagai pembagi, pemutus, penghubung, dan pengontrol system penyaluran tenaga listrik ke pusat pusat beban. Untuk menjaga agar kubikel dapat beroperasi secara maksimal dan optimal maka dilakukan pemeliharan terhadap kubikel tersebut
Pemeliharaan kubikel incoming 20 kV dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2020 dimana pemeliharaan tersebut sesuai dengan jadwal pemeliharaan rutin Gardu Induk Tanjung Bunga. Pemeliharaan Kubikel Incoming 20 kV ini dilakukan pada Incoming trafo #2 60 MVA di GI Tanjung Bunga. Pemeliharaan kubikel incoming 20 kV dikerjakan berdasarkan surat perintah kemudian persiapan SDM, peralatan dan memerhatikan aspek K3 setelah itu melakukan komunikasi untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan, selanjutnya melakukan proses pengujian berdasarkan IK (Instruksi Kerja) serta validasi hasil pengujian berdasarkan standar yang ditetapkan dan berlaku di Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk Tanjung Bunga. Terakhir melaporkan kembali bahwa pemeliharaan telah selesai dan membuat berita acara terkait pemeliharaan yang telah dilakukan.
Setelah melakukan pemeliharaan didapati hasil pengujian tahanan isolasi PMT dan CT yang terbesar dan terkecil dari beberapa variasi pengukurannya berturut-turut adalah 2.06 GΩ dan 58.0 GΩ. Untuk hasil pengujian tahanan kontak paling kecil yaitu pada fasa S = 36 μΩ yang di injek arus 100 A. Untuk pengujian keserempakan PMT waktu open t = 0.7 ms dan waktu close t = 0.8 ms. Untuk kevakuman media peredam busur api masih dalam kondisi hampa udara. Maka dari seluruh hasil pemeliharaan dapat diketahui bahwa kubikel incoming trafo #2 60 MVA masih dalam kondisi normal dan memenuhu standar yang berlaku di PLN sehingga dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.