Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi beton yang lebih maju, manusia dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas beton. Akan tetapi material penyusun beton lama kelamaan akan habis, permasalahan inilah yang akan dicarikan alternatif penggantinya. Material pengganti yang akan digunakan yaitu slag baja untuk mencapai beton mutu tinggi. Industri penghasil slag baja di makassar salah satunya yaitu PT. Barawaja, yang dimana limbah slag baja di industry tersebut hanya sebagai limbah yang tidak dimanfaatkan dan limbah tersebut bisa merusak lingkungan.
Pada penelitian ini slag baja dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti agregat kasar batu pecah dengan 3 jenis variasi agregat kasar . Variasi 1 yaitu 100% batu pecah, vasriasi 2 yaitu 50% batu pecah – 50% slag baja, dan variasi 3 yaitu 50% slag baja leadle – 50% slag baja. Dan hasil pengujian karakteristik agregat kasar (batu pecah, slag baja ladle dan slag baja rapuh) dan agregat halus (slag baja rapuh) menunjukkan bahwa agregat tersebut pada umumnya memenuhi standar akan tetapi dari hasil pengujian ada beberapa yang nilainya relatif tinggi dan relatif rendah sehingga diberikan perlakuan khusus. Kemudian untuk penambahan admixture berupa bahan tambah kimia sikamen LN sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton untuk menghasilkan persentase kekuatan beton yang tinggi (f’c 50 MPa). ditinjau dari kuat tekan dengan masing-masing 5 benda uji tiap variasi (d=10 cm, t=20 cm).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton rata-rata pada variasi 1 = 50,76 MPa, variasi 2 = 38,53 MPa, dan variasi 3 = 33,54 MPa. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa hasil kuat tekan rata-rata paling tinggi terdapat pada variasi 1. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan slag baja sebagai agregat kasar menghasilkan kuat tekan rata-rata pada beton semakin rendah sehingga penggunaan slag baja tidak direkomendasikan sebagai pengganti agregat kasar.