Berdasarkan data hasil perhitungan formula yogya Susut Distribusi PT PLN (Persero) ULP Maros pada bulan Januari tahun 2020, didapat bahwa susut distribusi adalah sebesar 3,92%. Nilai susut tersebut terdiri dari 2,63% susut teknik dan 1,29% susut non Teknik. Dari data Aplikasi Catat Meter Terpusat (ACMT) terdapat 1453 buah APP bermasalah dan 2229 buah APP mengalami gangguan baca. Berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi susut non teknis yakni faktor gangguan baca meter seperti kWh meter buram, kWh dalam bangunan, dan kWh meter tinggi dan faktor kesalahan alat pengukuran seperti kWh meter macet.
Dengan target untuk menekan susut non teknis, pelaksanaan tindak lanjut penggantian kWh meter bermasalah menghasilkan perhitungan kWh kurang tagih dan rupiah yang bisa diselamatkan jika dilaksanakan eksekusi secepatnya dan berkelanjutan. Dengan membantu mempercepat proses penggantian dan standarisasi kWh meter diharapkan dapat meningkatkan efektifitas pembacaan pemakaian kWh yang aktual pada stan kWh meter pelanggan selama proses billing, serta meningkatkan akurasi pengukuran kWh meter terhadap pemakaian pelanggan yang sebenarnya. Kemudian dari semuanya itu dapat dilakukan saving kWh dan gain Rupiah yang dapat meningkatkan nilai kinerja ULP Maros.
Hasil yang diperoleh dengan adanya penggantian APP macet pada bulan Januari-April yaitu sebanyak 39 APP adalah saving sebesar 3836 kWh, Gain sebesar Rp. 4.475.589,92,- dan benefit berupa penurunan susut non Teknik dan peningkatan penjualan kWh. Adapun hasil dari Standarisasi kWh meter dengan 25 sampel data ialah mempermudah petugas baca meter (biller) melakukan pembacaan meter pelanggan, sehingga mengurangi kesalahan penginputan stand meter di ACMT dan proses verifikasi stand meter pemakaian pelanggan di sistem/aplikasi tidak akan memakan waktu yang lama.