Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia, sehingga penggunaan listrik semakin meningkat. Jika tidak diimbangi dengan sistem distribusi tenaga listrik yang handal maka akan menyebabkan jatuh tegangan pada ujung JTR. Sementara itu, berdasarkan SPLN No. 1 tahun 1995 bahwa variasi tegangan pelayanan ditetapkan maksimum 5% dan minimum 10%. Dengan demikian, penulis mengamati gardu distribusi GT.SRD041 yang mengalami jatuh tegangan pada ujung JTR.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi jatuh tegangan pada JTR Daerah Sumbarrang sehingga diperlukan upaya pemasangan transformator sisipan yang dapat menurunkan persentase jatuh tegangan dikarenakan panjang JTR pada gardu distribusi GT.SRD041 menjadi berkurang. Penulis mengambil data kemudian dilakukan perhitungan teoritis dan simulasi ETAP sebelum dan setelah pemasangan transformator sisipan, kemudian hasil keduanya dibandingkan untuk mengetahui keakuratan data.
Adapun metodologi kegiatan yang dilakukan, yaitu studi literatur, pengumplan data, pengolahan dan perbandingan data, serta penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan pengukuran langsung dan perhitungan didapatkan bahwa nilai persentase jatuh tegangan pada ujung JTR GT.SRD041 jurusan A sebelum pemasangan transformator sisipan sebesar 21,2%, setelah pemasangan transformator sisipan berkurang menjadi 3,14%. Sedangkan dari hasil simulasi menggunakan ETAP didapatkan hasil persentase jatuh tegangan sebelum pemasangan transformator sisipan sebesar 20,09%, setelah pemasangan transformator sisipan berkurang menjadi 3,59%. Dari hasil penelitian gardu distribusi GT.SRD041 telah sesuai dengan syarat jatuh tegangan berdasarkan SPLN No.1 Tahun 1995.