Drainase Pettarani merupakan salah satu jaringan sistem drainase perkotaan kota Makassar yang
memiliki banyak permasalahaan. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya sedimentasi
yang menumpuk pada dasar saluran, tumpukan sampah rumah tangga dan limbah industri,
permasalahan interkoneksi saluran tersier ke saluran sekunder. Dari permasalahan tersebut
mengakibatkan terjadinya genangan di beberapa titik pada daerah sekitar drainase. Permasalahan
sistem drainase sangat erat kaitannya dengan tidak cukupnya kapasitas drainase itu sendiri. Sehingga
tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kapasitas Drainase Pettarani dan mencari solusi
alternative dalam peningkatan kapasitas Drainase Pettarani. Dalam penelitian ini dilakukan dua
analisis yaitu analisis kondisi saluran dalam kondisi normal dan analisis kondisi saluran dalam
kondisi aktual. Analisis terkait kondisi saluran dengan melakukan inventarisasi kondisi eksisting
saluran dan menghitung debit penampang saluran (Qs) dan debit rencana (Qt) untuk mendapatkan
nilai kapasitas saluran. Analisis kapasitas penampang dilakukan dengan menggunakan aplikasi EPA
SWMM 5.1. Dari hasil analisis dan perhitungan, diperoleh debit banjir rencana maksimal sebersar
2,139 m3
/detik untuk saluran drainase zona A dalam kondisi normal, debit banjir rencana maksimal
sebersar 1,760 m3
/detik untuk saluran drainase zona A dalam kondisi aktual. Debit yang diperoleh
tersebut tidak dapat ditampung oleh beberapa saluran dan akibatnya terjadi peluapan, sedangkan
debit banjir rencana maksimal sebersar 1,849 m3
/detik untuk saluran drainase zona B dalam kondisi
normal, debit banjir rencana maksimal sebersar 2,053 m3
/detik untuk saluran drainase zona B dalam
kondisi aktual. Debit yang diperoleh tersebut masih dapat ditampung oleh saluran. Dari hasil
simulasi yang dilakukan, terdapat 3 saluran di zona A dalam kondisi aktual yaitu C1, C4 dan C5
yang sudah tidak mampu mengalirkan debit air yang disebabkan oleh intensitas hujan dan
pendangkalan akibat sedimentasi. Sementara untuk perhitungan rencana anggaran biaya untuk
kegiatan normalisasi saluran diperoleh nilai rencana anggaran biaya sebesar Rp. 416.500.000.00.