Kota Makassar merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia,
kemajuan pesat dalam beberapa kegiatan seperti dalam sektor pemerintahan,
perdagangan, industri dan sebagainya mengakibatkan semakin banyaknya
pertambahan penduduk yang dapat menyebabkan beberapa masalah perkotaan
seperti kemacetan. Salah satu kawasan tertib lalu lintas (KTL) yang juga merupakan
padat lalu lintas dan kawasan yang banyak dilalui warga Makassar berada di Jalan
Andi Pangeran Pettarani Kota Makassar. Untuk mengatasi kemacetan pada Jalan
Raya Darmo Kota Surabaya, perlu adanya cara untuk mendorong pengurangaan
penggunaan kendaraan pribadi salah satunya adalah penerapan Transport Demand
Management (TDM) berupa pemberlakuan sistem Electronic Road Pricing (ERP).
Pada analisis dalam Tugas Akhir ini dilakukan pengamatan pada simpang
Jalan Boulevard sampai simpang Jalan Raya Pendidikan, kemudian dapat
ditentukan kinerja lalu lintas eksisting berupa Level of Service (LOS), meramalkan
kinerja lalu lintas di masa mendatang, melakukan evaluasi terhadap kinerja lalu
lintas setelah diterapkan Electronic Road Pricing (ERP), dan merencanakan sistem
dan tarif Electronic Road Pricing berdasarkan analisa Willingness To Pay (WTP).
Hasil dari perencanaan sistem Electronic Road Pricing menunjukkan bahwa
kinerja lalu lintas di Jalan Andi Pangeran Pettarani pada hari aktif Senin dan Rabu
derajat kejenuhan (Ds) rata – rata adalah 0,85, sedangkan untuk akhir pekan pada
hari Sabtu rata – rata 0,68 kemudian pada prediksi lima tahun mendatang hari aktif
Senin dan Rabu adalah 0,96 dan hari Sabtu 0,81. Hasil prediksi IBM SPSS untuk
persentase perpindahan rute sebesar 42% dan persentase perpindahan moda sebesar
40%% serta didapat nilai Willingness To Pay (WTP) adalah sebesar Rp 8.838 untuk
kendaraan roda empat (R4) atau lebih dan Rp 4.343 untuk kendaraan roda dua (R2).