Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menekan
atau mengurangi risiko kecelakaan kerja. Seiring berjalannya waktu, ada beberapa
perubahan regulasi dalam standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMKK) salah satunya Permen PUPR No. 10 tahun 2021 yang terbit sejak
tanggal 31 Maret 2021. Berdasarkan Permen PUPR No. 10 tahun 2021, perubahan
regulasi tersebut adanya tambahan dokumen yang harus dilampirkan yaitu
mengenai dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) dalam Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKK). Sebelum melakukan
penelitian, terlebih dahulu penulis melakukan survei pendahuluan untuk
mengetahui Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) yang digunakan dalam
kegiatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pengendalian kecelakaan kerja
Dalam survei tersebut data yang diperoleh yaitu Rencana Keselamatan Konstruksi
(RKK) yang digunakan di lokasi proyek belum sesuai dengan peraturan menteri
PUPR No 10 tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
bahaya yang ada pada proyek dan menyusun Rencana Keselamatan Konstruksi
(RKK) sesuai peraturan pemerintah PUPR No.10 tahun 2021. Penelitian ini
menggunakan metode observasi dan wawancara langsung di lapangan dan
dilanjutkan dengan pengolahan data untuk memperoleh nilai potensi bahaya dan
penilaian tingkat risiko. Hasil dari penelitian ini identifikasi potensi bahaya pada
proyek untuk pekerjaan diperoleh 270 potensi bahaya. Pekerjaan yang memiliki
potensi bahaya yang dominan yaitu pekerjaan pemasangan bekisting balok dan plat
dengan 43 potensi bahaya dan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya kecil yaitu
pekerjaan pembongkaran bekisting kolom dan dinding geser (shear wall) dengan
21 potensi bahaya sedangkan untuk penilaian risiko pada proyek untuk pekerjaan
memiliki total kumulatif 438 penilaian tingkat risiko dimana penilaian tingkat
risiko terbagi 3 bagian yaitu, penilaian tingkat risiko kecil dengan nilai 173 risiko
kerja, penilaian tingkat risiko sedang dengan nilai 229, dan tingkat risiko tinggi
dengan nilai 36 risiko kerja