Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin mengalami pertumbuhan
jumlah mahasiswa tiap tahunnya dan perlu untuk meningkatkan gedung.
Keterbatasan lahan mengakibatkan susahnya melakukan penambahan luas
bangunan ke arah horisontal. Penambahan jumlah lantai gedung kemungkinan
akan memicu kegagalan struktur hal ini terjadi karena kenaikan beban yang
signifikan seiring pertambahan jumlah lantainya yang kemungkinan akan
mengakibatkan kerusakan balok dan kolom. Berdasarkan permasalahan yang telah
dijelaskan, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk memodelkan sebuah
gedung dengan penambahan jumlah lantai tanpa mengubah struktur eksistingnya
dengan memanfaatkan berbagai material.
Penelitian ini bertujuan untuk:[1] mengetahui kapasitas kemampuan struktur
eksisting gedung pascasarjana UNHAS dalam memikul beban, [2] menentukan
material yang dapat digunakan sebagai solusi penambahan lantai gedung, [3]
mengetahui kondisi struktur eksisting setelah penambahan lantai gedung.
penelitian ini melakukan serangkaian pemodelan menggunakan software etabs,
pemodelan pertama yaitu pemodelan struktur eksisting kemudian pemodelan
selanjutnya di lakukan penambahan lantai dengan menggunakan material yang
dianggap paling ringan dan mampu di topang struktur eksisting.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :[1] Kapasitas kemampuan struktur
eksisting gedung pascasarjana UNHAS diperoleh bahwa struktur berada pada
kondisi yang aman terhadap beban static dan dinamik pada mutu minimal 35 Mpa
setelah melakukan berbagai percobaan mutu beton. [2] Kemampuan struktur
setelah penambahan lantai diperoleh hasil bahwa struktur eksisting masih bisa
untuk ditambahkan satu lantai dengan memodifikasi dimensi penampang balok
tanpa mengubah dimensi kolom, namun kondisi tersebut tidak bisa memikul
beban dinamik (gempa). [3] Material yang dipilih untuk penambahan lantai, yaitu
untuk pelat menggunakan kalsifloor dengan berat 28,04 kg/m2
, dan dinding yang
digunakan adalah bata ringan dengan berat 57,5 kg/m2.