Perkembangan dalam dunia konstruksi terus meningkat, baik peningkatan dalam
proses perbaikan struktur, proses pengerjaan dan kualitas suatu struktur yang
mendasari munculnya berbagai ide-ide inovasi untuk menyelesaikan sebuah masalah
maupun untuk memenuhi kebutuhan dari suatu konstruksi. salah satu perkembangan
dalam sistem konstruksi adalah pada pelat lantai. Pelat lantai merupakan bagian
struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu beban hidup maupun beban mati
yang kemudian disalurkan ke system struktur rangka yang lain seperti balok dan
kolom. Penelitian dilakukan pada gedung sosial dan politik Universitas Hasanuddin
dengan mengubah jenis struktur yang semula memakai pelat konvensional menjadi
flat slab. Penelitian ini bertujuan untuk: [1] mendapatkan perbandingan analisa
atruktur tipe pelat konvensional dengan flat slab. [2] mendapatkan perbandingan
biaya struktur tipe pelat konvensional dengan flat slab. Penelitian ini melakukan
pemodelan dan analisis menggunakan software lalu melakukan perhitungan manual
elemen struktur dengan data gaya dalam dari hasil analisis software dan menggambar
detail setelah itu menghitung rencana anggaran biaya struktur konvensional dan
struktur flat slab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa. [1] Dari hasil perhitungan
elemen struktur flat slab menggunakan tebal pelat 20 cm dan memakai drop panel 10
cm. untuk total berat tulangan struktur konvensional 145.481 kg dan total volume
beton 973 m³. Sedangkan untuk struktur flat slab berat tulangannya 148.426kg, dan
total volume beton flat slab 880 m³. [2] Dari hasil perhitungan rencana anggaran biaya
upah dan bahan (beton dan tulangan) kedua struktur, diperoleh total biaya pada
gedung struktur flat slab sebesar Rp.5.322.010.000,- dan struktur konvensional
sebesar Rp.5.382.010.000,-