Tanah merupakan komponen penting yang menjadi tempat bertumpunya semua benda
di bumi, salah satunya yaitu konstruksi bangunan. Dalam konstruksi, tanah berfungsi
sebagai pendukung pondasi dari bangunan dan jalan. Sedangkan tanah pada proyek
pembangunan jalur KA Makassar-Parepare kebanyakan merupakan tanah bekas
empang atau sungai, sehingga sifat tanah tersebut merupakan tanah lempung lunak
(soft soil) dimana tanah tersebut memiliki daya dukung yang rendah akibatnya
tanah tersebut rentan akan kerusakan dan akan menyebabkan penurunan tanah.
Diperlukan suatu metode yang dapat mencegah atau mengurangi kerusakan�kerusakan yang terjadi pada badan jalan KA, yaitu melakukan metode perbaikan
tanah dengan Cerucuk Dolken sebagai pondasi atau perkuatan tanah untuk
bangunan sehingga kuat daya dukung tanah dasar meningkat serta meningkatkan
kualitas tanah yang lebih baik dan memenuhi syarat untuk dilakukan sebuah
konstruksi.
Untuk mengetahui daya dukung tanah dibutuhkan data uji Sondir 3 titik pada
STA 68+600 – 68+700 dengan hasil nilai Qijin pada kedalaman 6,0 untuk titik I
pada STA 68+600 = 2,42 ton, titik II pada STA 68+650 = 4,60 ton, dan titik III
pada STA 68+700 = 3,05 ton. Dan untuk Qijin dari data SPT 1 titik pada STA
68+600 pada kedalaman 4,95 – 6,45 pada STA 68+688 = 9,62 ton.