Bulukumba merupakan wilayah yang memiliki potensi kelautan yang sangat besar. Sebagian besar dari segi wilayah pesisir ini terdapat banyaknya ketersediaan koral. Koral yang telah mati dan mengalami pemutihan terbawa arus ombak hingga menumpuk di sepanjang pesisir pantai dari tahun ke tahun, sehingga koral dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai pengganti agregat kasar pada produksi beton dengan pencampur air laut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan koral pada karakteristik beton. Batu koral dimanfaatkan sebagai pengganti agregat kasar dengan persentase substitusi 50% (BK-50%) dan 100% (BK-100%). Benda uji yang digunakan yaitu beton silinder ukuran diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, terdiri atas 3 variasi campuran masing-masing 15 sampel. Pengujian kuat tekan benda uji pada tiap variasi yaitu dengan umur perawatan beton 28 hari.
Hasil pengujian karakteristik batu koral menunjukkan agregat koral lebih ringan dan lebih rapuh daripada agregat batu pecah. Hasil kuat tekan karakteristik menunjukkan semakin besar penambahan persen koral semakin kecil kuat tekan yang dihasilkan, hal ini dibuktikan dengan penurunan kuat tekan BK-50% terhadap BK-0% sebesar 7,6 MPa (35,02%) dan kuat tekan BK-100% terhadap BK-0% sebesar 8,14 MPa (37,71%). Hasil rekomendasi dari penelitian ini dapat digunakan sebagai konstruksi rumah tinggal (sloof atau kolom praktis) dan pembuatan fasilitas atau sarana dan prasarana wisata pesisir (paving block atau kanstin beton