Bata beton ringan (Light weight concrete) merupakan salah satu alternatif material pracetak untuk bangunan yang memiliki nilai berat jenis (density) lebih ringan daripada bata pada umumnya. Berat jenisnya antara 600-1600 kg/m³. Fly Ash dan Bottom Ash merupakan limbah pabrik yang dapat dijadikan pengganti agregat agar limbah pabrik dapat dimanfaatkan dengan baik. Penelitian ini merujuk pada ecomaterial dan beton ramah lingkungan karna mempunyai konsep mensubsitusikan Fly Ash dan Bottom Ash pada bata beton ringan sampai mendapatkan kuat tekan yang direncanakan.
Pembuatan bata beton ringan ini menggunakan metode CLC (Cellular Light Weight Concrete) dan material limbah dari PT. Makassar Tene. Kuat tekan rata-rata yang direncanakan adalah kuat tekan tingkat satu berdasarkan SNI 03-0349-1989 yaitu sebesar 10 MPa. Adapun variasi subsitusi campuran Fly Ash 0% - 50% dan Bottom Ash 0% - 25% untuk 54 benda uji kubus ukuran 5 x 5 cm dan 18 benda uji balok ukuran 60 x 20 x 10 cm.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh peningkatan kuat tekan FBA sebesar 1%, FBB sebesar 4%, FBC sebesar 8%, FBD sebesar 7% dan FBE sebesar 3% terhadap bata kontrol (NLC) pada umur 28 hari dengan kadar maksimum penggunaan FaBa yang dapat mempengaruhi peningkatan kuat tekan ada pada variasi FBD (40% Fly Ash dan 20% Bottom Ash), subsitusi Fly Ash dan Bottom Ash pada kekuatan bata beton ringan mencapai kadar optimum pada Variasi FBC dengan kuat tekan 14,8 MPa di umur 28 hari dan mempunyai densitas 1,43 gr/cm3. Syarat densitas bata ringan sekitar 0,6-1,6 gr/cm3 dan densitas yang diperoleh dari setiap variasi adalah FBA 1,33 gr/cm3, FBB 1,49 gr/cm3, FBC 1,43 gr/cm3, FBD 2,12 gr/cm3, FBE 1,91 gr/cm3 dan untuk variasi FBD dan FBE tidak memenuhi syarat densitas bata ringan