Plastik biodegradabel adalah plastik yang dapat terurai oleh mikroorganisme. Bahan dasar pembuatan plastik biodegradabel yaitu pati. Pati bersifat mudah terdegradasi dan terjangkau namun memiliki kekurangan yaitu kurang elastis dan bersifat hidrofilik. Pada penelitian ini sumber pati yang digunakan adalah umbi uwi (Dioscorea alata). Untuk meningkatkan kekuatan mekanis pada plastik biodegradabel, dilakukan penambahan zat aditif seperti pulp selulosa dan kitosan. Penambahan pulp selulosa dan kitosan, diharapkan dapat meningkatkan kuat tarik plastik. Aditif selulosa yang digunakan berasal dari limbah jerami padi (Oryza sativa) karena memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi. Sedangkan penambahan sorbitol sebagai plasticizer diharapkan dapat meningkatkan elastisitas.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi optimal yang ada pada plastik biodegradabel. Kondisi optimalnya, didapatkan dari variasi rasio pulp selulosa jerami padi (Oryza sativa). Tahap proses pembuatan plastik biodegradabel dilakukan, terdiri atas empat tahap yaitu ; tahap pembuatan pati umbi uwi (Dioscorea alata), tahap pembuatan serbuk jerami padi, tahap pembuatan pulp selulosa jerami padi dan tahap pembuatan plastik biodegradabel. Adapun variasi rasio pulp selulosa jerami padi, yang digunakan yaitu ; 5%, 10%, 15% dan 20%. Kecepatan pengaduk yang digunakan yaitu ; 450 rpm, 550 rpm, 650 rpm, dan 750 rpm. Parameter analisa produk plastik biodegradabel adalah kekuatan tarik dan mulur, masa urai (biodegradabilitas), ketahanan panas, serta daya serap air.
Hasil uji sampel film plastik memperlihatkan bahwa komposisi pulp selulosa 10% dengan kecepatan pengaduk 450 rpm merupakan kondisi optimal sebagai penguat pada plastik biodegradabel. Hasil dari analisa uji kuat tarik sebesar 0,9685 (N/mm)2 dan kuat mulur 27,69%, masa urai (biodegradabilitas) selama 4 hari, ketahanan panas dengan suhu maksimum 110°C (kondisi sudah hangus dan mengkerut) serta daya serap air sebesar 42,5%.