Kebutuhan asam lemak di Indonesia semakin meningkat, hal ini dikarenakan asam lemak merupakan bahan dasar (bahan baku) bagi industri oleokimia, misalnya industri sabun, cat, lilin, farmasi, kosmetik, pelumas, alternative bahan bakar industri dan lain sebagainya.
Pra rancangan pabrik asam lemak dengan kapasitas 55.000 ton/tahun didirikan menggunakan bahan baku Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 7.600,7559 kg/jam dan air sebanyak 464,0111 kg/jam. Proses pembuatan asam lemak menggunakan proses hidrolisis yang dilakukan dalam reaktor CSTR (Continued Stirrer Tank Reactor). Pada reaksi ini berlangsung pada fase cair-cair, reversible, endotermis dengan suhu 255 oC dan tekanan 54 atm. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 30.282,6810 kg/jam, penyediaan kebutuhan steam sebesar 5.130,7362 kg/jam, penyediaan listrik sebesar 330,9305 kW, dan kebutuhan bahan bakar solar sebesar 0,3419 m3/jam. Pabrik ini direncanakan berdiri di Desa Sandana, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat di atas tanah seluas 34.588 m2 dengan bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT). Pabrik ini beroperasi secara kontinu selama 24 jam perhari dari 330 hari dalam setahun dengan jumlah karyawan pabrik sebanyak 142 orang.
Berdasarkan hasil analisa ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan total investasi yang dibutuhkan terdiri dari modal biaya sendiri sebesar Rp 310.450.661.340,29 dan modal pinjaman sebesar Rp 206.967.107.560,19. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 21,79 % dan setelah pajak 13,07%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 3, tahun dan setelah pajak 5 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 50,52%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 27,81%. Discounted Cash Flow Rate (DCFR) terhitung sebesar 18,54%.