Sampah medis telah menjadi masalah yang utama saat ini di Indonesia karena masalah pandemi covid 19 yang berakibat banyak rumah sakit penuh dengan pasien sehingga mengakibatkan ikut melunjaknya sampah medis. Penanganan sampah yang dilakukan masih kurang tepat sehingga sampah menumpuk ditempat penampungan sampah maupun ditempat pembuangan akhir. Akibatnya, sampah tersebut menjadi sarana kuman, bakteri, maupun hewan-hewan yang dapat menyebarkan penyakit ke lingkungan sekitar. Salah satu cara yang sering digunakan yakni dengan membakar sampah untuk mengurangi volumenya. Insenerator menjadi alat pembakaran sampah modern dengan menggunakan system pembakaran hingga suhu 1000°C dan dapat mengurangi volume sampah hingga 90% .
Metode penelitian yang digunakan dalam membuat rancang bangun insenerator yakni di mulai dari perancangan ruang bakar, tahap pembuatan dan perakitan, sampai dilakukan pengujian pada alat.
Hasil pengujian dari insenerator dapat menampung sampah sebanyak 5kg sampai 10kg dengan volume ruang bakar adalah 0,165 m3 . Suhu tertinggi dari insenerator terdapat pada menit ke 15 dengan suhu mencapai 270,6°C , sedangkan suhu terrendah terdapat pada menit 150 dengan suhu 42,5°C .