Kernel biji mangga merupakan bagian dari biji mangga yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah rumah tangga. Limbah yang dihasilkan oleh buah mangga berupa biji manga memiliki potensi untuk dimanfaatkan karena mengandung lemak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku produk pangan fungsional, seperti produk olesan (produk ¬spreads) dan memiliki komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum proses ekstraksi refluks minyak kernel biji mangga dengan pelarut etanol menggunakan rancangan Central Composite Design (CCD) model Response Surface Methodology (RSM), dan menganalisis karakteristik fisika dan kimia produk spreadable dari campuran minyak kernel biji mangga dan minyak bekatul padi. Ekstraksi refluks pendahuluan dilakukan untuk memperoleh titik tengah dari faktor ekstraksi yang selanjutnya dimasukkan ke dalam kode rancangan CCD sehingga diperoleh 20 perlakuan. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh kondisi optimum untuk ekstraksi minyak kernel biji mangga, yaitu pada suhu 57 oC, waktu 3,35 jam, dan jumlah pelarut 627,47 mL dengan rata-rata yield yang dihasilkan sebesar 29,48% dan rata-rata TPC sebesar 460,057 mg GAE/g minyak kernel. Produk spreadable diproduksi dengan perbandingan antara fase minyak dan fase cair 80:20. Setelah produk spreadable diproduksi, dilakukan analisis fisik dan kimia. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil analisis warna dari produk spreadable, yaitu kuning (Y), tekstur (36,796 kg/sec), bilangan asam (81,1402 mg KOH/g minyak), kadar air (16,28%), kadar lemak (18,75%). Sedangkan margarin komersial memiliki warna kuning kehijauan (YG), tekstur (24,733 kg/sec), bilangan asam (1,5391 mgKOH/g), kadar air (26,83%), dan kadar lemak (74,12%).