Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah pertanian yang mengandung lignoselulosa yang berpotensi sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Pabrik bioetanol dengan kapasitas 10.000 ton/tahun akan didirikan pada tahun 2025 di kabupaten Luwu Timur, provinsi Sulawesi Selatan dengan pertimbangan ekonomi dan analisis potensi ketersediaan bahan baku tandan kosong kelapa sawit yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bioetanol serta dapat mengurangi jumlah impor bioetanol di indonesia. Pabrik bioetanol direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun.
Proses pembuatan bioetanol dilakukan dengan tahapan proses yaitu tahap persiapan bahan baku, delignifikasi dengan NaOH 1%, hidrolisis menggunakan katalis H2SO4 1,1 %, fermentasi dengan bantuan yeast kemudian proses destilasi serta dehidrasi dengan menggunakan moleculer sieve untuk memperoleh kemurnian etanol 99,5%.
Pabrik bioetanol dilengkapi dengan unit penyediaan air sebesar 363287,87 kg/jam dengan kebutuhan bahan bakar solar yaitu 32795,734 L/tahun dan dilengkapi dengan unit penyediaan kebutuhan listrik serta unit pengolahan limbah dengan total karyawan 135 orang.
Hasil analisis ekonomi pabrik pembuatan bioetanol dari tandan kosong kelapa sawit diperoleh Fixed Capital Investment (FCI) Rp. 460.409.220.886,58 dan Working Capital Investment (WCI) Rp. 92.081.844.177,32. Adapun persen Return on Investment (ROI) 12,43%,Internal Rate of Return (IRR) 13,3% dengan Pay Out Time (POT) yaitu 4,46 tahun dan Break Even Point (BEP) sebesar 56,95% Berdasarkan hasil perhitungan analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.