Industri tahu merupakan salah satu industri kecil yang banyak tersebar di perkotaan maupun pedesaan. Pada umumnya, industri tahu merupakan industri rumahan yang menghasilkan limbah cair yang belum mengalami proses pengelolaan. Karakteristik limbah cair industri tahu mempunyai kandungan COD sekitar 7.000-12.000 mg/L, TSS 1.500 mg/L, dan keasaman yang rendah yaitu pH 4-5. Karakteristik tersebut dapat memberikan gambaran bahwa kandungan bahan organiknya cukup tinggi sehingga berdampak bagi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh waktu proses dan menghitung persen nilai penurunan parameter COD, TSS, dan pH pada proses pengolahan limbah cair tahu secara anaerobik dan aerobik. Metode penelitian yang dilakukan adalah proses pengolahan secara anaerobik dan aerobik dengan variasi waktu proses fermentasi untuk anaerobik: 1, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24 dan 30 hari dan aerobik: 1, 3, 6, 10, 12 dan 14 hari. Parameter yang dipantau pada proses ini: parameter COD, TSS, dan pH. Hasil penelitian ini menunjukkan pada proses pengolahan secara anaerobik diperoleh waktu proses terbaik untuk menurunkan nilai COD dan TSS yaitu pada hari ke-30, penurunan nilai COD dari 960 mg/L ke 200 mg/L dengan persen penurunan COD yaitu 83,33%, penurunan nilai TSS dari 9.400 mg/L ke 1.300 mg/L dengan persen penurunan TSS yaitu 86,87%, dan pH yang diperoleh yaitu pH 4. Sementara pada proses aerobik diperoleh waktu proses terbaik untuk menurunkan nilai COD dan TSS yaitu pada hari ke-12, penurunan nilai COD dari 160 mg/L ke 120 mg/L dengan persen penurunan COD yaitu 90%, penurunan nilai TSS dari 700 mg/L ke 150 mg/L dengan persen penurunan TSS yaitu 99,6%, dan pH yang diperoleh yaitu pH 8.