Tempurung kluwak merupakan limbah tanaman penyedap yang memiliki kandungan karbon dan selulosa yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai adsorben dalam mengadsorpsi larutan methylene blue. Pada penelitian ini, dilakukan proses aktivasi KOH dengan konsentrasi bervariasi yaitu 1,5M, 3M dan 4M menggunakan 3 model yaitu Langmuir, Freundlich dan Hendry. Ketiga model tersebut yang sesuai diketahui dan ditentukan dengan melihat nilai R2. Kapasitas maksimum adsorpsi (qm) yang terbaik pada adsorben dengan variasi konsentrasi KOH ditentukan dengan nilai tertinggi qm sesuai persamaan model Langmuir.
Proses adsorpsi dilakukan secara batch selama 90 menit menggunakan shaker kecepatan 250 rpm dengan volume larutan methylene blue sebanyak 50 mL dengan variasi konsetrasi methylene blue 60, 80, 100, 120, 130 dan 150 ppm serta berat karbon tempurung kluwak yang telah diaktivasi atau tanpa aktivasi sebanyak 0,15 g. Larutan methylene Blue yang telah diadsorpsi, selanjutnya dianalisa menggunakan spektofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 662 nm. Hasil adsorpsidari pengukuran dikonversi untuk menentukan nilai konsentrasi akhir dari larutan methylene blue menggunakan hubungan absorbansi terhadap konsentrasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adsorpsi methylene blue pada karbon aktif tempurung kluwak sesuai dengan model adsorpsi isoterm Langmuir. Mengidentifikasi bahwa adsorpsi bersifat ikatan kimia dengan bentuk lapisan monolayer (lapisan tunggal). Kapasitas maksimum adsorpsi pada penjerapan methylene blue terhadap karbon tempurung kluwak yang telah diaktivasi pada aktivasi KOH 3M sebesar 38,1679 mg/g.