Shore power connection adalah penyediaan tenaga listrik dari pelabuhan ke kapal yang sedang berkegiatan di dermaga dimana mesin utama dan mesin bantunya dimatikan. Terdapat kendala yang dihadapi dalam penerapan shore power connection secara umum di pelabuhan yaitu masalah kesesuaian frekuensi dan tegangan sistem pada kapal, serta peralihan suplai daya dari mesin bantu kapal ke shore power connection.
Penelitian mengambil lokasi pada pelabuhan Terminal Petikemas Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur, bertujuan untuk membuat perencanaan teknis peralatan shore power connection untuk mengatasi kendala penyaklaran suplai tegangan dan frekuensi di kapal, menyusun standar operasional dan prosedur untuk pelayanan dan pengoperasian shore power connection di Terminal Petikemas Kariangau, serta menganalisis kelayakan investasi penerapan shore power connection pada Terminal Petikemas Kariangau.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan studi dokumenter. Dasar perencanaan teknis shore power connection menggunakan data hasil observasi tegangan sistem, frekuensi dan konsumsi daya pada kapal petikemas yang berkegiatan di Terminal Petikemas Kariangau. Realiasi konsumsi daya tertinggi apabila dua kapal sandar secara bersama-sama adalah sebesar 905 kW, sehingga kapasitas shore power connection direncanakan sebesar 1 MW atau 1.000 kW.
Berdasarkan hasil penelitian digunakan komponen utama grid converter pada peralatan shore power connection untuk mengatasi kendala penyaklaran suplai tegangan dan frekuensi di kapal serta telah disusun suatu standar operasional dan prosedur untuk pelayanan dan pengoperasian shore power connection di Terminal Petikemas Kariangau. Adapun dari perhitungan analisis kelayakan terhadap penerapan shore power connection diperoleh nilai investasi sebesar Rp.7.374.992.900, Net Present Value sebesar Rp.2.590.511.424, Internal Rate of Return 21,02% serta Payback Period selama 5,14 Tahun, sehingga investasi tersebut dinyatakan layak dan dapat diterima.