Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan daun sirih hijau yang digunakan sebagai adsorben dalam menyerap logam timbal dan tembaga. Daun sirih hijau mengandung senyawa fenolik yang dapat mengikat ion logam. Untuk itu, dilakukan proses adsorpsi dengan menggunakan limbah buatan yang mengandung logam timbal dan tembaga. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh variasi massa daun sirih hijau dan waktu pengadukan berdasarkan efisiensi dan kapasitas penyerapan logam timbal dan tembaga.
Proses adsorpsi yang digunakan ialah adsorpsi fisik dengan metode pengadukan menggunakan magnetic stirrer. Variasi yang digunakan ialah waktu pengadukan 30 dan 60 menit serta massa adsorben 5,10,15, 20 gram. Air limbah buatan dibuat dengan melarutkan masing-masing 1 gram Pb(NO3)2 dan CuCl2 · 2 H2O dalam 500 ml aquadest. Analisis kadar logam hasil adsorpsi ini menggunakan alat AAS (Atomic Adsorption Spectrofotometry).
Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin banyak adsorben daun sirih yang digunakan, semakin banyak pula logam timbal dan tembaga yang terserap dan semakin lama waktu yang digunakan dalam proses pengadukan, maka semakin optimum pula penyerapan logam timbal dan tembaga yang terjadi. Namun, massa adsorben dan waktu pengadukan memiliki batas optimum agar tidak terjadi desorpsi dan penghambatan pada proses adsorpsi.