Kluwak merupakan tanaman penyedap yang memiliki kandungan karbon dan selulosa cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai adsorben dalam mengadsorpsi zat warna methylene blue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivator KOH dan H3PO4 terhadap kapasitas penjerapan methylene blue dan luas permukaan karbon tempurung kluwak terakstivasi dan tanpa aktivasi pada proses adsorpsi. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yaitu konsentrasi H3PO4 0,72; 1,075; 1,43; 1,79; dan 2,15 M.dan KOH 3M serta konsentrasi methylene blue 60, 80, 100, 120, 130, dan 150 ppm.
Proses adsorpsi dilakukan secara batch selama 90 menit menggunakan shaker kecepatan 250 rpm dengan volume larutan methylene blue sebanyak 50 mL Suhu adsorpsi yaitu 30oC dan berat karbon tempurung kluwak yang telah diaktivasi dan tanpa aktivasi sebanyak 0,15 gram.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi aktivator maka semakin tinggi kapasitas adsorpsi maksimum demikian pula luas permukaan karbon teraktivasi baik KOH maupun H3PO4. Peninjauan jenis aktivator menunjukkan aktivator KOH lebih besar daya serapnya dibandingkan H3PO4. Nilai persen rata-rata penjerapan, kapasitas adsorpsi maksimum, serta luas permukaan terbesar yaitu pada karbon tempurung kluwak aktivasi KOH 3M sebesar 94,37%; 42,02 mg/g dan 155,526 m2/g. Serta karbon tempurung kluwak aktivasi H3PO4 2,15 M sebesar 52,75%; 16,89 mg/g dan 62.536 m2/g. Analisa Brunauer-Emmet-Teller (BET), diperoleh luas permukaan untuk karbon tanpa aktivasi sebesar 49,837 m2/g dan aktivasi KOH 3M sebesar 59,657 m2/g.