Briket batubara merupakan salah satu sumber energi yang tak tebarukan dan sering digunakan sebagai bahan bakar industri kecil dalam negeri (pandai besi, pembakaran batubara, genteng, dll) dan industri skala rumah tangga. Penggunaan briket batubara secara terus akan mengurangi ketersediaan batubara sebagai bahan bakar yang bersifat tak terbarukan dan dihasilkan dari proses geologi selama puluhan bahkan ratusan juta tahun. Oleh karena itu, perlu adanya bahan bakar alternatif sebagai solusi dari permasalahan ini. Salah satu solusi yang dapat ditempuah adalah dengan membuat biobriket dari bahan limbah organik seperti arang sekam padi yang kualitasnya dapat ditingkatkan dengan penambahan arang tempurung kelapa.
Tahapan proses dalam kegiatan ini meliputi pembuatan arang, pembuatan biobriket variasi komposisi arang sekam padi dan arang tempurung kelapa dengan konsentrasi perekat tetap, pengujian nilai kalor, pembuatan biobriket variasi konsentrasi komposisi arang sekam padi dan arang tempurung kelapa, dan pengujian karakterisasi biobriket untuk memenuhi semua data standar sesuai SNI briket batu bara.
Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah komposisi biobriket terbaik yang diperoleh adalah komposisi 80% arang tempurung kelapa dan 20% arang sekam padi dengan konsentrasi perekat 6% dapat digunakan untuk menggantikan penggunaan briket batubara terkarbonisasi kelas A dan komposisi 50% arang sekam padi dan 50% arang tempurung kelapa dengan konsentrasi perekat 7% dapat digunakan untuk menggantikan penggunaan briket batubara terkarbonisasi kelas B.