Andriyana, Dwi (2021) Sintetis Metil Ester Dari Biji Buah Bintaro (Cerbera Manghas) Dengan Metode Esterifikasi-Transesterifikasi. Diploma thesis, Politeknik Negeri Ujung Pandang.
SINTESIS METIL ESTER DARI BUAH ...pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Bahan bakar yang berasal dari minyak nabati merupakan salah satu solusi untuk mengganti BBM yang ketersediannya akan habis dimasa depan. Bahan bakar ini biasa disebut dengan biodiesel. Biodiesel merupakan solusi yang paling tepat untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terperbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol pada mesin. Biji bintaro salah satu potensi untuk dijadikan sebagai minyak nabati kemudian diolah menjadi biodiesel. Buah bintaro terdapat 43-46% minyak yang terdapat didalam biji bintaro.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode esterifikasi-transesterifikasi. Dilakukan esterifikasi terlebih dahulu karena angka asam lemak bebas yang terdapat pada minyak biji bintaro lebih dari 2 %, kemudian dilanjutkan dengan metode transeseterifikasi untuk mengubah trigliserida pada minyak menjadi metil ester (biodiesel) dan gliserol. Selain itu pada penelitian ini variasi yang dilakukan adalah rasio perandingan volume minyak biji bintaro dan metanol dengan variasi 1:2, 1;4, dan 1:6. Pada penelitian sebelumnya dilakukan proses pembuatan biodiesel dengan minyak biji bintaro dengan variasi katalis dan kondisi oprasi. Berdasarkan hal tersebut untuk melanjutkan penelitian sebelumnya maka dilakukan penelitian mengenai Sintetis metil ester (biodiesel) dari biji buah bintaro (Cebera Manghas) dengan variasi perbandingan volume minyak dan metanol yaitu 1:2, 1:4 dan 1:6 pada proses transesterifikasi. Tujuan dari penelitian ini juga untuk mengetahui % yield dan karakteristik biodiesel yang dihasilkan berdasarkan rasio perandingan volume minyak biji bintaro dan metanol yang digunakan.
Berdasarkan data yang didapatkan dari penelitian ini, %yield yang dihasilkan dari biodiesel ini untuk perbandingan 1:2, 1:4, dan 1:6 yaitu 69.07%, 67.66% dan 73.30%. Berdasarkan analisa berat jenis dan visikositas masih belum memenuhi persyaratan SNI 04-7182-2015. Berat jenis dan visikositas yang didapatkan adalah 900.40 kg/m3 dan 6.17 mm2/s. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbandingan tersebut semakin banyak metanol yang digunakan maka hasil biodiesel akan semakin banyak, namun kualitas dari biodiesel akan semakin menurun dan juga belum memenuhi konversi yang maksimal. Hal ini disebabkan masih tingginya angka asam lemak bebas (FFA) pada proses transesterifikasi yang mengakibatkan kualitas produk menurun serta terjadinya reaksi penyabunan pada proses transesterifikasi sehingga konversi reaksi menurun. Berdasarkan analisa senyawa yang terkandung dalam biodiesel terdapat senyawa tetradecanoic acid dengan persen area 1.12%, kemudian heksadecanoic acid dengan persen area yaitu 21.31%, lalu etil oleat dengan persen area 1.72% dan yang paling dominan yaitu 9-Octadecanoic acid, methyl ester dengan % area yaitu 26.46% dan juga hexadecanoic acid, methyl ester dengan % area 21.31%. Pada penelitian yang dilakukan kandungan ester oleat pada biodiesel tersebut hanya mencapai 1% dan ester palmitat (heksadekanoat) merupakan kandungan paling banyak dalam penelitian ini selain 9-Octadecanoic acid, methyl ester. Kandungan tersebut berasal dari senyawa asam lemak pada minyak bintaro.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Jurusan Kimia > D3 Teknik Kimia |
Depositing User: | Unnamed user with username 197103102001121001 |
Date Deposited: | 13 Sep 2023 06:28 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 06:28 |
URI: | https://repository.poliupg.ac.id/id/eprint/5400 |